Rabu, 20 Agustus 2014

Sholat dengan khusuk

SHOLAT DENGAN KHUSYU'

          Hadirin sidang jum'at yang berbahagia !
             Semoga bermanfaat bila kesempatan ini kita buka dan ungkap kembali makna sholat yang setiap waktu kita kerjakan. Hal ini dianggap penting, sebab ada salah satu sabda Nabi saw, yang menyebutkan: "Barang siapa yang benar sholatnya, maka benarlah perilakunya". Yang menjadi persoalan adalah apakah ucapan dan perbuatan kita sehari-hari merupakan penjelasan dari sholat yang kita kerjakan? Jawabannya kembali kepada diri kita masing-masing.
            Hadirin kaum muslimin yang saya hormati !
            Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok atau tiga macam bentuk manusia yang menerjakan sholat ini, yaitu : pertama : orang sholat tetapi belum sholat. Kedua : orang yang tidak sholat. Dan ketiga: orang yang benar-benar sholat.
            Kelompok pertama: orang yang mengerjakan sholat tetapi dianggap belum sholat. Yaitu orang yang melakukan sholat tetapi dia tidak tahu dan tidak mau tahu apa syarat dan rukun nya sehingga sholatnya asal berdiri dan ikut karena terbawa oleh orang lain saja.
            Atau mungkin dia tahu syarat dan rukun sholat, tetapi kadang–kadang sholat dan kadang-kadang tidak, atau bisa. Jadi sholatnya rutin. Syarat dan rukunnya baik. Bacaannya benar, waktunya juga tepat, namun tidak pernah merasakan dan menyadari bahwa dia sedang sholat. Mengapa? Sebab hatinya sedang berada diluar sholat. Mungkin hatinya sedang di kantor, di ruang kuliah atau perpustakaan, di ladangnya, di sawah, atau sedang berada entah dimana.
             Atau yang dimaksud dengan orang sholat tetapi belum sholat adalah mereka yang mengerjakan sholat tetapi masih senang dengan segala bentuk kemaksiatan. Dia sholat, tapi masih mau berjudi, mabuk-mabukan, dan main perempuan. hanya dia sholat, tapi masih mau korupsi dan mengambil hak orang lain. Dia sholat, tapi masih suka bermusuhan dan memutuskan silaturrahim. Dia sholat, tapi punya rasa iri dan dengki, dia sholat tapi masih mau memfitnah saudara seimannya dan dia sholat, tetapi masih mau memperjual belikan kebenaran dengan sejumlah uang, bagi orang yang sholat seperti ini, Nabi saw, mengatakan sama saja dengan tidak sholat.
يأتى على الناس زمان يصلّون ولا يصلّون.
Artinya: "Akan datang pada suatu masa, banyak manusia melakukan sholat, tetapi sebenarnya mereka tidak sholat". ( Riwayat Tobroni)
            Hadirin kaum muslimin yang berbahagia!
            Kelompok kedua: orang yang meninggalkan sholat sama sekali. Barang kali orang ini tidak perlu lagi mendapatkan sorotan lebih jauh. Karena sudah jelas masalahnya. Orang semacam ini disebut oleh Allah swt:
فخلف من بعدهم خلفٌ اضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يَلقون غيّا
Artinya: "Maka datanglah sesudah mereka pengganti yang jelek yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya. Maka mereka kelak akan menemui kesesatan". (Maryam: 59)
            Kelompok ketiga: orang yang sholat dan benar-benar sholat. Orang yang termasuk dalam kelompok ini ialah orang yang dismping tahu syarat dan rukun sholat, mengerjakan sholat setiap waktu, hadir hatinya di hadapan Allah swt. Juga sholat baginya merupakan standar perilaku kehidupan sehari-hari dan telah menjadi perisai dari perbuatan keji dan munkar.
Firman Allah swt.
إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر.
Artinya; "Sesungguhnya sholat itu mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar".(Al- Ankabut; 45)
            Mengapa bisa demikian ?  sebab ia tahu apa yang ia ucapkan dan ia mengerti apa yang ia lakukan. Ketika ia sholat dengan sikap tegak berdiri, dia paham betul apa makna yang diisyaratkannya. Bahwa hidup ini harus tegak lurus. Setegak ketika ia berdiri dalam sholat. Pendiriannya istiqomah tak mudah goyah, dan tak mudah terbawa-bawa kemana angin berhembus. Sebab dia punya keyakinan dan prinsip hidup yang jelas dengan tujuan yang pasti. Yaitu mencapai ridho Allah swt.
            Orang yang benar dalam sholat nya, ketika ia mengucapkan lafaz Allahu Akbar, ducapkannya sepenuh hati dengan keyakinan yang mantap bahwa tak ada yang Maha Agung selain allah. Dia menyadari betul keberadaan dirinya sebagai makhluk yang rendah, hina, lemah dan tiada berdaya jika berhadapan dengan keagungan Allah swt.
            Pangkat yang ada pada dirinya, jabatan yang didudukinya harta yang dimilikinya, ilmu dan kehormatan yang di banggakannya terasa tidak berarti di hadapan kemuliaan dan keagungan Allah swt. Oleh karena itu mati dan hidupnya ia persembahkan kepada Allah. Sebagaimana yang ia ucapkan dalam sholatnya:
إنّ صلاتى ونسكى ومحياى ومماتى لله ربّ العالمين.
Artinya; "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah bagi Allah, Tuhan semesta alam". (Al-An'am: 162)
            Dia singkirkan seluruh persoalan pribadinya, sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata dipersembahakan kepada Allah yang menguasai alam. Ikrarnya sebagai cermin kepasrahan dan keikhlasan dari semua yang ia lakukan. Bukan saja masalah harta, kedudukan atau jabatan, hidup dan matipun rela ia korbankan untuk menebus kerido'an Nya.
            Ketika dia rukuk, diiringi bacaan subhana robbiyal 'azimi wabihamdihi, ia berta'zim kepada Allah yang Maha Suci dan Maha Mulia. Rukuknya sebagai cermin ketaatan dan perhambaan kepada Allah. Sebab sekalipun dia sebagai raja, sebagai menteri, sebagai pimpinan dalam suatu lembaga, atau sebagai hartawan yang sering diberi anggungan penghormatan oleh orang-orang. Untuk sementara dia tinggalkan semua itu. Dia ratakan kepala dengan badannya, sebagi simbol bahwa  diantara manusia tidak ada yang rendah dan tinggi, tidak ada yang mulia dan hina kecuali dibedakan oleh tinggi rendahnya frekuensi pengabdian kepada Allah yang Maha Suci dan Maha Agung.
            Ketika dia sujud. Diiringi dengan bacaan subhana robbiyal a'la wabihamdihi, ia pasrah dengan segala segala kepasrahan, ia sungkurkan kepalanya, angggota badan yang tinggi direndahkannya keposisi yang lebih rendah daripada pantatnya. Sebagai perlambang kerendahan dan kehinaan, ia letakkan dahinya diatas permukaan yang sering dia injak. Sebagai lambang penyerahan  total kepada dzat yang Maha tinggi, Maha Agung dan Maha Mulia.
            Hadirin kaum muslimin yang berbahagia!
            Terakhir, ketika mengakhiri sholatnya, ia palingkan wajahnya kesebelah kanan dan kiri dengan ucapan salam. Dia berikan keselamatan, kesejahteraan, keberkahan dan kedamaian kepada seluruh manusia muslim dengan tidak memandang dari mana dan berasal dari aliran mana.
            Barangkali ini makna sholat sebenarnya, ia lakukan suatu perbuatan bukan semata-mata untuk dirinya. Tetapi ia bagikan keselamatan itu kepada saudaranya seiman dan seagama. Dia lah muslim yang dimaksudkan Nabi, yaitu : orang yang memberi selamat kepada saudaranya dengan lisan dan kekuasaannya.
المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده
Artinya; "Orang muslim ialah orang yang menyelamatkan muslim lainnya dari gangguan lisan dan tangannya". (Riwayat Ahmad)
            Dia sholat bila tiba waktunya. Dia berikan sebagian rezeki yang telah dianugerahkan Allah kepadanya kepada fakir miskin dia bicara dengan ucapan yang menyelamatkan, dia tolong mereka yang berada dalam kesusahan, dia angkat orang yang hina menjadi orang yang mulia, dia ambil fakir miskin sebagai saudaranya, dia pelihara orang yang tidak mampu dengan keikhlasan hatinya, dan dia hargai manusia lainya sebagaimana ia menghargai dirinya sendiri. Kalau sudah begitu, insya Allah ia termasuk orang yang disebutkan dalam al-Qur'an:
قد أفلح المؤمنون الذين هم فى صلاتهم خاشعون
Artinya; "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusuk dalam sholatnya". (al-Mukminun: 1-2)
بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم.

الخطبة الثانية
        الحمد لله الذى هدانا لهذا وما كنا لنهتدى لو لا أن هذا نا الله. والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبع هداه. أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لانبى بعده. فيا عبادى الله أوصيكم وإياى بتقوى الله ولا تموتنّ إلا وأنتم مسلمون. إن الله وملائكته يصلّون على النبى يا أيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صلى على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد. برحمتك ياارحم الراحمين. آمين يا ربّ العالمين. اللهم ربنا ظلمنا انفسنا وإن لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين. ربنا افرغ علينا صبرا وثبّت اقدامنا وانصرنا على القوم الكافرين. اللهم اغفرلنا ولوالدينا وارحمهم  كما ربون صغارى. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياءمنهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات ويا قاضى الحاجات. ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار. والحمد لله رب العالمين.
 عباد الله إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتائ ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى يعظكم لعلكم تذكّرون فاذكرو الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطيكم وادعوه يستجب لكم واستغفرواه إنه هو الغفور الرحيم. اقم الصلاة...........................................................


Tidak ada komentar: